Dakwah di Era Milenial

 

Dakwah adalah segala aktivitas yang bertujuan untuk mengajak orang (masyarakat) kepada kebaikan dan melarang kepada kejahatan, baik secara lisan, tulisan, lukisan, maupun perbuatan dengan metode dan media yang sesuai dengan prinsip Islam dengan tujuan mencapai kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat.

           Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memasuki dunia Islam, terutama sesudah pembukaan abad kesembilan belas, yang dalam sejarah Islam dipandang sebagai permulaan periode modern. Kontak dengan dunia Barat selanjutnya membawa ide-ide baru ke dunia Islam seperti rasionalisme, nasionalisme, demokrasi, dan sebagainya. Di dalam Islam juga timbul pikiran dan gerakan untuk menyesuaikan faham-faham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern itu.

Dengan jalan demikian, pemimpin-pemimpin Islam modern berharap akan dapat melepaskan umat Islam dari suasana kemunduran untuk selanjutnya dibawa kepada kemajuan. Pada saat ini kita telah merasakan kemajuan teknologi yang dimaksud, yang serba dimudahkan dalam segala hal, banyak strategi, metode, dan media yang dapat kita gunakan untuk menyebarkan dakwah dengan mudah. Hadirnya media-media baru seperti surat kabar, majalah, sosial media, jurnal, film, televisi, radio, lukisan, iklan, lagu, dan sebagainya mempercepat penyebaran aktivitas dan materi dakwah. Berbeda ketika pada zaman Rasulullah dan sahabat media dakwah sangat terbatas, hanya berkisar pada dakwah qauliyah bi al-lisan dan dakwah fi’liyah bi al-uswah ditambah dengan media penggunaan surat (rasail). Selain itu, dahulu dakwah islam dilakukan secara sederhana dengan mendatangi rumah ke rumah untuk memberikan materi pendidikan islam, saat ini aktivitas dakwah dilakukan dengan beragam metode, strategi, dan media. Dengan kemajuan dan kecanggihan alat-alat serta media komunikasi yang ada, sekarang konten dakwah generasi milenial banyak unsur virtualnya.

Tetapi, apabila dakwah dilakukan dengan metode yang tidak sesuai dan isi dakwah yang disampaikan ambigu, maka akan membuat kesalah pahaman atau salah persepsi yang dapat merujuk pada kekerasan, pemaksaan, atau melanggar nilai-nilai kemanusiaan maka kemuliaannya menjadi tidak berarti. Salah satu solusinya yang dapat dilakukan yaitu menggunakan metode dakwah bi al-lisan seperti metode dakwah ceramah, yaitu mengadakan pembinaan secara melingkar (halaqah) yang membahas tentang kitab Ta’lim muta’alim dan Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah sesuai dengan adab dan akidah. Selain itu, metode dakwah diskusi, menggunakan model informal debate dengan metode brainstorming untuk berpikir dan menemukan jawabnnya sendiri. Kemudian, metode dakwah konseling, da’iyah khoiriyah menggunakan teknik non-direktif, berdakwah dengan mengerti dan memahami kondisi para remaja binaannya, tujuannya yaitu mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Dengan demikian, berarti dakwah di era modern adalah dakwah yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan masyarakat modern, baik dari segi materi, metode, dan media yang akan digunakan. Untuk mencapai tujuan dakwah yang efektif di era milenial, maka juru dakwah sebaiknya adalah orang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, menyampaikan materi atau isi pesan dakwah yang aktual, dengan menggunakan metode yang tepat dan relevan dengan kondisi masyarakat modern, serta menggunakan media komunikasi yang sesuai dengan kondisi dan kemajuan masyarakat modern yang dihadapinya.

Dakwah akan lebih menarik apabila melaui media sosial tetapi juga berpedoman pada konsep islam Rahmatan Lil Alamin. Selain media sosial, maraknya hiburan yang mengandung unsur keagamaan seperti sinetron islami, film islami, music islami, dan novel islami mengakibatkan penyampaian pesan dakwah berkembang dengan pesat dan dinamis.

Dengan memaksimalkan media komunikasi dalam berdakwah, maka pesannya akan lebih cepat diterima oleh banyak orang. Selain itu pesan dakwah yang hendak disampaikan akan lebih cepat diterima. Tidak hanya itu, dakwah bermedia akan terlihat lebih menarik karena kecenderungan banyak orang yang menyukai perangkat teknologinya seperti ponsel cerdas. Maka dengan beberapa alasan tersebut, media sangat berperan dalam kegiatan penyampaian pesan dalam komunikasi.

Dengan mengoptimalkan penggunaannya akan memaksimalkan kegiatan dakwah, apalagi jika ditinjau dengan teori media influence, bahwa media dapat memberikan pengaruh kepada individu secara langsung ataupun tidak langsung.

(Editor: Nurul Aulia Putri)

Referensi: Lestari, P. P. (2020). Dakwah Digital Untuk Generasi Milenial. Jurnal Dakwah, 42-55.

 


Dakwah di Era Milenial Dakwah di Era Milenial Reviewed by AKMI UNTIRTA on Juni 20, 2022 Rating: 5

1 komentar:

  1. And after all, online 메리트카지노 gaming corporations similar to DraftKings and FanDuel have their own initiative, Prop 27, that attempts to say management of sports activities betting for themselves. Prop 27 advocates, demonstrating sub-zero shame, provide to contribute a tiny percentage of playing proceeds to support homeless services whereas additionally including provisions within the measure that would permit them to avoid taxes. Four casinos in Deadwood started accepting sports activities bets on Sept. 9, 2021. In 2021, legislators passed legislation that legalized sports activities betting in Deadwood.

    BalasHapus

Photo on Flickr

Diberdayakan oleh Blogger.