Dakwah Kreatif A Never Ending Process

Thalhah S. Robbani

"Dakwah Kreatif A Never Ending Process"

Kak Thalhah Syahidulhaq Robbani atau yang lebih akrab Thalhah S. Robbani. Kak Thalhah sebagai pembicara dalam agenda Untirta Islamic Fair tahun 2021 di Seminar Dakwah Kreatif. Kak Thalhah adalah CO Founder akun Instagram @Qiraatif sekaligus Product Designer.

Seminar kali ini, kak Thalhah membahas tentang Dakwah Kreatif. Dakwah kreatif memiliki 6 poin yang saling berkaitan, yaitu Tentang fitrah yang kita miliki, Mendalami makna kreatif, There is no-one-size-fits-all, How to train your mindset, Perang dan tawuran, dan Contoh-contoh yang sudah ada di bumi.

Poin pertama, Tentang fitrah yang kita miliki. Tahukah kamu apa itu dakwah?. Menurut saya dakwah itu menyampaikan hal yang dirasakan, seperti pada saat ini kita akan sering membagikan sesuatu ke sosial media. Baik hal yang paling disenangi seperti kegembiraan dan aktivitas seru, ataupun hal yang paling tidak disenangi seperti berkeluh kesah atau curhat di media sosial. Kalian membagikan ke sosial media agar orang lain tahu bukan?. Sama seperti dakwah kita perlu membagikan agar orang lain tertarik dan mengetahui. Nah, tiap kita punya alasan untuk berjuang. Maka setiap dakwah yang kita lakukan juga harus memiliki alasan agar semangat menjalaninya. Temukan semangat dari dalam diri agar orang lain juga ikut semangat. Nabi Muhammad SAW bersabda "Amalan yang paling Allah sukai adalah kebahagiaan yang kamu masukkan kepada hati seorang muslim" Hadits riwayat Ath Thabrani.

Poin kedua, Mendalami makna kreatif. Makna kreatif memiliki 3 variabel, masalah dan atau tujuan,  batasan dan atau kondisi, serta pengetahuan dan pengalaman. Masalah dan atau tujuan, biasanya masalah dan tujuan menjadi satu kesatuan. Permasalahan yang sama dan tujuan yang sama akan menggerakkan kita. Kita harus mengetahui masalah yang akan kita hadapi serta kita harus memiliki tujuan. Seperti contohnya kita sering melihat orang-orang yang berlalu Lalang di sekitaran masjid padahal sudah masuk waktu shalat. Akhirnya kita membuat tujuan agar bagaimana orang-orang bergegas menuju masjid ketika adzan berkumandang. Batasan dan atau kondisi, batasan kondisi ini berada di internal maupun eksternal. Contoh internalnya yaitu kekurangan orang dalam melakukan sesuatu, contoh eksternalnya keadaan dimana sesuatu yang ingin kita kerjakan tetapi tidak bisa dilakukan karena ada halangan seperti cuaca atau kondisi mendesak. Dalam berdakwah kita harus mengetahui batasan sebagai pelaku dakwah apa saja. Tidak hanya itu kita juga harus memahami kondisi objek dakwah serta kondisi lingkungan mereka. Seperti halnya ketika ingin membuat video tata cara wudhu tetapi tidak semua orang mengetahui bagaimana cara membuat poster hal ini menjadi batasan bagi kita. Padahal pada saat ingin melakukan shalat kita harus berwudhu namun banyak dari kita yang seringkali kurang tepat dalam berwudhu, hal ini menjadi kondisi yang segera diselesaikan. Pengetahuan dan pengalaman,  pengetahuan dan pengalaman dimiliki masing-masing individu. Pengetahuan yang kita miliki biasanya berkaitan dengan ketertarikan. Pengalaman yang dimiliki berkaitan dengan hal-hal yang terjadi dalam hidup kita. Dalam konteks pengetahuan ini berkaitan dengan pengetahuan kita terhadap ilmu Islam khususnya dan pengetahuan umum kita. Pengalamannya dapat dikaitkan dengan aktivitas bermuamalah kepada objek dakwah kita. Sehingga kreatif itu kemampuan kita mengelola pengetahuan yang kita miliki untuk menyelesaikan masalah di tengah keterbatasan yang kita miliki.

Poin ketiga, There is no one size fits all, setiap orang itu berbeda-beda, punya ukuran yang berbeda kemampuan yang berbeda, bahkan solusi yang akan mereka temukan pun berbeda. Bahkan setiap tempat memiliki masalah yang berbeda. Biarpun luasa wilayahnya besar namun tidak akan dapat menjangkau masalah di lingkup terkecil. Sama halnya ketika kita sakit dan teman kita sakit, Apakah penyakit kita akan sama, lalu Apakah obat kita akan sama, tentunya tidak. Seperti halnya Jogokaryan, mereka mendatangi warga sekitar masjid Jogokariyan, mereka bertanya permasalahan hingga mereka mengetahui berapa banyak warga yang belum shalat, dan mencari tau permasalahannya. Batasannya masyarakat belum bisa membaca, akhirnya diajarkan belajar membaca. Karena menentukan metode yang digunakan agar masyarakat tertarik. Maka sama seperti kita berdakwah, pasti berbeda tempat berbeda metode serta permasalahan yang harus diselesaikan.

Untuk menghasilkan suatu karya yang bagus, menghasilkan ide yang tepat, pertama kita harus mengasosiasikan ilmu yang kita punya ke dalam suatu inovasi. Asosiasi, gunakan ilmu yang kita dapat untuk membagikannya kepada yang lain. Inovasi, gunakan ilmu yang kita dapatkan bagikan dalam bentuk inovasi. Mempertanyakan, Sering mempertanyakan, seberapa terampil seseorang bukan dinilai seberapa bagus kita menjawab pertanyaan, tetapi seberapa terampil kita membuat pertanyaan. Observasi, Sering-sering melihat hal kecil disekitar kita, mencoba berempati, mencoba memposisikan diri dengan orang lain. Hal ini membantu kita mendapatkan wawasan baru, dengan menaruh hati kita dengan orang lain kita dapat melihat dan merasakan keragaman yang ada disekitar. Bereksperimen, Kita tidak akan pernah tau sebelum kita bereksperimen. Setelah masalahnya sudah diketahui, tujuannya sudah jelas, pengalamaan dan pengetahuan sudah tepat digunakan maka lakukan eksperimen atau coba lah. Hal ini akan menghasilkan suatu ide kreatif. Sama seperti membuat poster, kalian tidak akan tau sebelum kalian mencoba, kalian bisa melihat di YouTube tapi apakah kalian bisa menghasilkan karya yang sudah dilihat. Maka kita harus mencobanya.

Point keempat, Perang dan tawuran. Jangan sampai berdakwah seperti tawuran. Jangan hanya datang dan kokoh saat diserang lalu mundur ketika merasa aman. Terus maju dan persiapkan segala hal, berdakwah itu seperti ingin berperang, kalian harus bersiap dengan segala hal baik taktik, rute, atau strategi melewati medan. Susun strategi sesuai dengan masalah yang akan dihadapi.

Poin kelima, contoh-contoh yang ada di bumi. Banyak akun media sosial yang sangat menginspirasi kita. Baik dalam kehidupan beragama, atau dalam kehidupan keseharian. Adapun salah satunya adalah qiraatif. Dakwah kreatif itu bukan hanya eksekusi tetapi dibalik semua itu ada hal yang harus dipersiapkan. Jadi jangan hanya berandai, lakukan yang terbaik dan cobalah.


Tanya Jawab

Satria Mandala: "Untuk berdakwah apabila kita mendapatkan imbalan apakah dibolehkan dalam islam? Untuk berdakwah apakah harus benar-benar mumpuni? Karena kalau tidak jika tidak tahu ketika ditanya maka hasilnya zonk."

Jawaban: "Sebaiknya kita jangan berharap, karena segala sesuatu pahala atau kebaikan datangnya dari Allah, tetapi selagi kita memiliki ilmu mengapa kita tidak membagikannya. Penting kita memiliki seluruh ilmu namun jangan menjadikan diri kita menjadi urung untuk membagikannya karena merasa kurang mumpuni. Karena secara tidak langsung kita dalam sehari-hari berdakwah loh, setiap kita melakukan sesuatu diperhatikan orang sekitar. Sikap, penampilan dan bagaimana kita menanggapi sesuatu juga bisa disebut berdakwah loh, secara tidak langsung kalian membagikan bahwa hal yang kalian lakukan termasuk dalam berdakwah. Seperti denis akhsan, atlet yang minum selalu duduk, akhirnya tersorot oleh kamera dan secara tidak langsung membagikan kebaikan, padahal ia hanya melakukan aktivitasnya seperti biasanya, namun karena kebiasaannya akhirnya panitia menyiapkan tempat duduk untuk peserta muslim." 

"Maka berdakwah bukan hanya dengan ilmu, namun juga membagikan dalam bentuk perilaku."

Komarudin Mardin"Bagaimana cara memberi tahu orang dewasa jika yang dilakukannya adalah salah namun orang tersebut kurang mau menerima kritikan? apa yang harus kita lakukan? apakah kita berdosa?"

Jawaban: "Cari cara untuk berdiskusi, namun sebelumnya tentukan waktu yang tepat dengan melihat situasi dan kondisi. Apabila mendukung, lakukan pendekatan dan beritahukan baik-baik. Jika kurang berhasil maka carilah orang yang bisa diajak berdiskusi, orang tersebut harus yang sekiranya dapat didengar oleh orang yang dituju. Namun jika tidak merubah orang tersebut maka berdoalah karena setiap orang berbeda-beda usahanya untuk mengingatkan, lakukan sesuai kemampuan kita. Wallahu alam antara dosa atau tidaknya, karena kita telah berusaha mengingatkan."

Deannisa Nirmala"Kak izin bertanya, selama kaka membuat desain dakwah pernahkah mengalami mood jelek tetapi deadlinenya mepet ndak ka? Apa yang kakak lakukan saat itu ka, padahal sudah berusaha profesional menyelesaikan tugas kita, namun mood tidak mendukung."

Jawaban: "Pernah mengalami mood jelek, kita harus sadari dan terima mood jelek itu wajar dalam sebuah proses. Namun jangan berlama-lama mood jelek, selesaikan duluan pekerjaan yang memang menjadi kewajiban kita. Agar cepat berlalu, karena tanggung jawab kita adalah menyelesaikan tugas. Jangan sampai kita lalai dari tugas kita. Cari sesuatu yang membuat senang bisa dengan memakan cemilan atau jalan-jalan, setiap orang punya cara yang berbeda. Setelah mood kembali, langsung kerjakan dan kalau bisa dalam melakukan pekerjaan bisa dilakukan istirahat secara berkala seperti per 30 menit agar tidak burn out."

Cantika ZR"Izin bertanya kak di zaman sekarang ini yang serba online dan banyak sekali dakwah digital bagaimana untuk seorang pemula yang ingin belajar dakwah secara online tetapi terkendala oleh alat elektronik nya, apakah ada solusinya?"

Zahra Nabila"Kak izin meminta saran dari mana kita dapat belajar animasi visual digital dengan bermodalkan fasilitas dan biaya terbatas terima kasih kak."

Jawaban pertanyaan Cantika dan Zahra: "Kebaikan bukan hanya di social media bukan juga halnya dengan gambar atau sebuah karya. Tetapi juga dalam bentuk tindakan seperti kegiatan sehari-hari yang kita lakukan, maka ambil porsi yang bisa kita lakukan. Karena segala yang berniat baik pasti bernilai kebaikan dan pahala. Jadi jangan minder dengan keterbatasan cari cara lain dan terus melakukan kebaikan. Untuk belajar animasi visual digital tidak harus dengan modal fasilitas ataupun biaya karena jika kita berada dalam sebuah pedalaman kita tetap dapat berbuat kebaikan dengan mengajarkan secara langsung."

Afgani Ardi Maryanto"Motivasi apa yang membuat kakak berkarya untuk berdakwah? atau adakah motivasi terkait kepribadian kak Thalhah"

Jawaban: "Kadang orang melakukan sesuatu karena ada hadiah yang ingin dicari. Bahkan dalam beribadah juga kita ingin mendapat berkah bagi diri sendiri bukan. Dalam berkarya saya ingin melakukannya karena saya mempunyai ilmu dalam bidang ini, saya lulusan desain, lalu saya memanfaatkan ilmu yang saya miliki dan ingin menjadikannya sebagai amal jariyah. Saya ingin umur karya harus lebih panjang dibanding umur saya, dalam bentuk sesuatu yang bisa bertahan hingga lama. Yang bisa membuat orang mau melangkah lagi. Karena kita tidak tahu dari mana dan yang mana yang akan bernilai pahala maka saya ingin membuat karya yang bisa mengajak orang dalam kebaikan dan bertahan lama.

Adam Alsya"Dalam melakukan sesuatu pasti ada batasan atau kondisi yang disajikan tolok ukur apakah kita harus membongkar batasan menjadi sesuatu yang bisa kita lakukan?"

Jawaban: " Jika kita ingin mencapai atau membuat karya tentunya banyak point yang harus dilakukan atau dimiliki. Misalnya jika ingin mencapai level 10 maka kita harus melewati level 1 hingga 9, ya seperti itulah batasan. Batasan harus kita tembus untuk menambah keilmuan. Jika dalam berkarya kamu memiliki keterbatasan membuat sesuatu, maka berkolaborasi lah dengan yang bisa melakukan hal tersebut. Memang mungkin akan terbatas karena karya yang tercipta akan sesuai dengan gaya kolaborator, namun dilihat dari kondisi jika memang bisa kita pelajari terlebih dahulu, maka lakukanlah hingga kita bisa dan menghasilkan karya sendiri." 


Closing Statement

Semoga kita bisa membuat karya yang lebih panjang dari umur kita, tidak hanya dengan desain kita juga bisa berwakaf atau hal lain yang memiliki ke bermanfaat yang jelas sebagai amal baik. Hidup kita terbatas tidak panjang, selagi diberi umur gunakan sebagai hadiah yang Allah berikan, dengan melakukan kebaikan karena segala kebaikan yang kita lakukan hanya Allah yang tahu. Alangkah sedihnya jika yang kita lakukan adalah kosong, maka lakukan kebaikan sebanyak-banyaknya dan semoga ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin ya rabbal alamin..


Penulis: Deannisa N./AKMI
Editor: Muhammad Faishal R./AKMI

Dakwah Kreatif A Never Ending Process Dakwah Kreatif A Never Ending Process Reviewed by AKMI UNTIRTA on Oktober 06, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Photo on Flickr

Diberdayakan oleh Blogger.