Muhasabah Diri, Pentingkah?

Pentingnya Muhasabah Diri

Muhasabah atau introspeksi memiliki keutaman tersendiri dalam Islam. Muhasabah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai introspeksi atau mawas diri, yaitu peninjauan atau koreksi terhadap (perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dan sebagainya) diri sendiri.



Menurut pandangan Ibnu Qayyim tentang urgensi muhasabah dan efektivitasnya dapat meningkatkan keberhasilan individu serta menciptakan hidup yang lebih bahagia dan bermakna. Ibnu Qayyim lebih mengaitkannya pada unsur Allah, makhluk, dan jiwa, yang pada intinya berkutat ketaatan (ibadah) dan kemaksiatan.

Muhasabah dan introspeksi diri bisa membuat  seseorang  semakin  sehat  mental  dan  spiritualnya  karena  merupakan aplikasi dari  Ihsan (merasa diawasi oleh Allah)  yang merupakan tingkatan paling tinggi dalam Islam.

Pengertian Muhasabah

Pengertian Muhasabah   secara etimologis, muhasabah adalah bentuk mashdar (bentuk dasar) dari kata hasaba-yuhasibu yang kata dasarnya hasaba-yahsibu atau yahsubu yang berarti menghitung. Muhasabah adalah introspeksi, mawas diri atau meneliti diri. Yakni menghitung-hitung perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari, bahkan setiap saat.

Manfaat Muhasabah

Menurut Ibnu Qayyim, Muhasabah memiliki pengaruh dan manfaat yang luar biasa, antara lain:

  1. Mengetahui aib sendiri.
  2. Kritis pada dirinya dalam menunaikan hak Allah Swt.
  3. Membantu lebih dekat kepada Allah Swt (Muraqabah).
  4. Memperbaiki hubungan di antara sesama manusia.
  5. Terhindar dari sifat munafik.
  6. Semakin terbuka pintu ketundukan kepada Allah Swt.
Anjuran/Dalil Tentang Muhasabah

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

    "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan  apa yang  telah diperbuatnya  untuk hari  esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Qur'an Surat Al-Hasyr : 18).

    Latihan Sikap Muhasabah

    1. Pilihlah  waktu  dalam  satu  hari  untuk  menyendiri  di  tempat  yang  sepi. Imam Mawardi dalam kitab Adâbad-Dunyâ wad-Dîn berkata, “Seorang  mukmin  hendaknya  bermuhasabah  pada  malam  hari  terhadap pekerjaan  yang  dikerjakan  pada  siang  hari.  Karena  waktu  malam  lebih menenangkan pikiran.”
    2. Pilihlah posisi tubuh yang nyaman,  Kemudian mulailah dengan mengeluarkan nafas secara perlahan-lahan  dan rasakan energi yang diberikan oleh Allah Swt di tubuh Anda.
    3. Rasakan  kedekatan  (muraqabah) dengan Allah Swt, kenali dan rasakan bahwa Allah Swt maha melihat.
    4. Selanjutnya  memperbanyak  zikiran  untuk  mengingat  Allah  Swt.

    Penulis: Erreul Isyhadu S. P./AKMI
    Editor: Muhammad Faishal R./AKMI

    Sumber:

    Abdul Aziz bin Abdullah Al Ahmad, Kesehatan Jiwa Kajian Korelatif Pemikiran Ibnu Qoyyim danPsikologi Modern. Pustaka Azzam : Jakarta. 2006. Hal. 133.

    Asad  M. Al  Kali, Kamus  Indonesia-Arab, (Jakarta: Bulan  Bintang 1989),  hlm: 183

    https://islam.nu.or.id/post/read/125643/keutamaan-muhasabah-atau-introspeksi-diri

    https://www.researchgate.net/deref/https%3A%2F%2Fyaqeeninstitute.org%2Fen%2Fjustin-parrott%2Fhow-to-be-a-mindful-muslim-an-exercise-in-islamic-meditation%2F

    Muhasabah Diri, Pentingkah? Muhasabah Diri, Pentingkah? Reviewed by AKMI UNTIRTA on Maret 28, 2021 Rating: 5

    Tidak ada komentar:

    Photo on Flickr

    Diberdayakan oleh Blogger.