Hapus Palestina Dari Peta, Google dan Apple Maps Buat Warga Internasional Berang
Penghapusan Negara Palestina dari Maps tersebut
sejak 2016, Astaghfirullah!!!. Dilansir dari Liputan6.com, Jakarta - Diwartakan
sebelumnya, netizen dunia sempat dibuat berang oleh tindakan Google. Raksasa
mesin pencari itu disebut telah menghapus nama Palestina dari layanan petanya,
Google Maps. Namun, hal tersebut dibantah oleh juru bicara google, Menanggapi
hal tersebut, Google menyebut memang sejak awal label Palestina tak ada di
layanan petanya. Di samping itu, memang ada masalah yang menyebabkan Jalur Gaza
dan Tepi Barat menghilang. "Tidak pernah ada nama Palestina di Google
Maps. Akan tetapi, kami juga menemukan ada bug yang menghilangkan label Jalur
Gaza dan Tepi Barat," ujar juru bicara Google seperti dikutip dari laman
Engadget, Kamis (11/8/2016).
Saat ini Google tengah mengupayakan label
itu segera kembali ke wilayahnya semula. Berdasarkan pantauan tim Tekno
Liputan6.com, ketika mencari Palestina di Google Maps, nama negara tersebut
memang tak ditampilkan di peta. Namun, informasi mengenai kota dan negara
tersebut tetap ditampilkan di kotak informasi. Meskipun Google sudah
mengeluarkan pernyataan, tak sedikit netizen telanjur kecewa dengan keputusan
tersebut. Tagar #PalestineIsHere pun disuarakan sejumlah netizen sebagai bentuk
protes melalui situs microblogging, Twitter. Sebelumnya, seorang netizen
bernama Zak Martin juga mengajukan protes serupa melalui petisi di Change.org.
Petisi yang sudah diajukan sejak lima bulan lalu ini sudah ditandatangani oleh
lebih dari 250 ribu orang pada tahun 2016 lalu.
Sumber Gambar : cirebon.pikiran-rakyat.com
Namun hal ini tidak terselesaikan, karena
kedua perusahaan teknologi itu memang tidak pernah menyematkan Palestina secara
gamblang pada masing-masing peta mereka. Kemudian, kabar Klaim Google dan Apple
secara resmi telah "mengeluarkan" Palestina dari map kembali viral
melalui sebuah unggahan di Instagram oleh akun 'Astagfirulah' pada Rabu pekan
lalu.
Dilansir situs DEMOKRASI.CO.ID -
Penghapusan nama "Palestina" dari peta oleh Google dan Apple memicu
amarah publik. Warganet bahkan membanjiri Twitter untuk memberikan kecaman pada
dua raksasa teknologi dunia tersebut. Dilaporkan Gulf News, pengguna Twitter
meluncurkan kampanye melawan Google dan Apple di bawah tagar #FreePalestine
sejak Sabtu (19/7). Mereka menuding dua perusahaan tersebut mengabaikan sejarah
dan bias terhadap Palestina.
Klaim Google dan Apple telah menghapus
Palestina dari peta muncul dari sebuah unggahan di Instagram pada Rabu (15/7).
Pengguna tersebut melakukan pencarian untuk Palestina di Apple Maps dan Google
Maps. Di sana ada garis besar yang menunjukkan Jalur Gaza dan Tepi Barat, tapi
tidak ada label untuk Palestina. Alhasil, para pendukung gerakan Palestina
menuding Google dan Apple berpihak pada Israel.
Hal mengejutkan kembali, ternyata bukan
hanya Negara Palestina yang dihapus di Maps,
beberapa negara lain pun turut tak masuk dalam peta digital Apple dan
Google. Dilansir dari Jakarta, CNBC Indonesia - Namun tidak hanya Palestina,
beberapa negara lain pun turut tak masuk dalam peta digital Apple dan Google.
Berikut daftar negara tersebut:
1. Sealand
Dipimpin oleh keluarga Bates, negara
berdaulat terkecil di dunia ini berjarak 13 km dari garis pantai Inggris.
Negara ini terletak di atas tongkang tinggi yang dibangun selama Perang Dunia
II, tepat di antara wilayah Inggris dan Eropa. Walaupun Negaranya tidak
terdaftar di Maps, pemerintahan negara tersebut masih berjalan.
2. Crimea
Negara lainnya yang tidak ada dalam peta
adalah Crimea. Berada di wilayah yang relatif luas 27.000 km persegi, Crimea
terletak di pantai utara Laut Hitam dan menjadi satu-satunya perbatasan darat
dengan Ukraina utara. Namun, terlepas dari semua kerusuhan politik, Crimea
telah menjadi hotspot bagi wisatawan sejak tahun 90-an oleh National
Geographic, dan menyebutnya sebagai 20 tujuan teratas untuk bepergian ke dunia
pada tahun 2014.
3. Republik Lakotah
Republik Lakotah adalah wilayah yang luas
di Amerika Serikat dan memiliki populasi lebih dari 100.000 orang. Negara ini
terdiri dari ribuan mil wilayah negara bagian Dakota Utara, Dakota Selatan,
Nebraska, Wyoming, dan Montana. Terletak di tengah-tengah peta AS, kisah
perjuangan Lakotah dimulai pada abad ke-18, dengan menandatangani kesepakatan
bersama pemerintah AS yang menjanjikan mereka hak untuk hidup di Black Hills.
Namun, pengadilan memutuskan untuk memberikan kompensasi kepada Lakotah Sioux
sebesar hampir US$ 600 juta, tetapi mereka menolak uang tersebut karena tidak
mau 'memaafkan kekejaman pemerintah AS. Pada 2007, mereka menyatakan penarikan
resmi dari AS dan kini Republik Lakotah masih berjuang atas kemerdekaannya.
4. Barotseland
Barotseland didirikan oleh Ratu
Mbuywamwambwa, yakni matriark Lozi, lebih dari 500 tahun yang lalu. Mayoritas
masyarakatnya berasal dari orang-orang yang bermigrasi dari seluruh Afrika,
terutama Kongo. Sekitar tahun 1889, Raja Lewanika menandatangani perjanjian
untuk memberikan pengakuan kerajaan sebagai negara. Dia menandatangani konsesi
perdagangan dan sebagai gantinya, kerajaannya harus dilindungi. Kemudian, Raja
Lewanika menandatangani perjanjian lain dengan British South African Company
pada tahun 1890. Ini menempatkan Barotseland sebagai unit lain Rhodesia Utara.
Pada tahun 1900, Inggris memproklamasikan dan memerintah tanah itu sebagai
bagian dari utara dan barat Barotziland-Rhodesia.
5. Republik Murrawarri
Republik Murrawarri adalah negara mikro
yang menyatakan kemerdekaan dari Australia pada tahun 2013. Negara ini terletak
di daerah kecil di perbatasan New South Wales dan Queensland. Menariknya,
Republik Murrawarri merilis deklarasi kemerdekaan kepada Ratu Inggris dan
Perdana Menteri Australia. Sayangnya deklarasi kemerdekaan mereka masih tidak
diakui oleh pemerintah Australia, dan wilayah mereka tidak muncul di peta
digital Apple maupun Google.
Sobat Arkanku sekalian, Masalah Palestina
dan beberapa negara ini muncul karena tidak adanya kebijakan dan pemimpin dunia
yang peka di tengah kaum Muslimin. Di dalam Alquran, pemimpin dijelaskan dalam
Surah Al Baqarah ayat 30. Selain itu “Imam empat Mahzab sepakat bahwa
mengangkat Khalifah itu adalah sebuah kewajiban bagi Kaum Muslimin”. Dan Kaum
muslimin harus bersatu, merapatkan barisan untuk mewujudkan perdamaian yang
berjalan di atas jalan kenabian, suatu institusi yang akan memimpin jihad.
Dengan inilah Palestina akan dibebaskan dan
dikembalikan ke pangkuan Islam. Inilah hakikat Ukhuwah sejati kaum muslimin,
sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala tegas menyatakan: “Sungguh kaum Mukmin
itu bersaudara…” (TQS al-Hujurat [49]: 10). Maka, Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam pun menjelaskan di antara hak-hak sesama Muslim, “Seorang Muslim
adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak boleh menzalimi Muslim yang lain
dan tidak boleh menyerahkan dirinya kepada musuh. Siapa saja yang memenuhi
kebutuhan saudaranya niscaya Allah memenuhi kebutuhannya. Siapa saja yang
meringankan kesulitan seorang Muslim niscaya Allah meringankan dari dia satu
kesulitan di antara banyak kesulitan pada Hari Kiamat. Siapa saja yang menutupi
aib seorang Muslim niscaya Allah menutupi aibnya pada Hari Kiamat.” (HR
al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ahmad). Wallahu a’lam.
Penulis : Fatimah/AKMI
Editor : Rafif/AKMISumber :
https://m.liputan6.com/tekno/read/2573929/ini-alasan-palestina-tak-ada-di-google-maps
https://m.cnnindonesia.com/internasional/20200720095529-120-526549/dihapus-dari-peta-daring-palestina-kecam-google-apple
https://www.demokrasi.co.id/2020/07/hapus-palestina-dari-peta-google-dan.html?m=1
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200719092757-37-173753/selain-palestina-ini-daftar-negara-yang-hilang-dari-peta
Hapus Palestina Dari Peta, Google dan Apple Maps Buat Warga Internasional Berang
Reviewed by AKMI Untirta
on
Juli 25, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: