TEROMBANG-AMBING DI LAUTAN, KINI ROMBONGAN MUSLIM ROHINGYA DISAMBUT HANGAT OLEH ACEH

ACEH  MENYAMBUT HANGAT SAUDARA DARI ROHINGYA

www.akmi-untirta.com - Beberapa hari lalu tepatnya pada tanggal 25 Juni 2020, Para pengungsi dari Rohingya mendapat izin untuk mendarat darurat di pantai Lancok, Kecamatan Syantalia Bayu, Aceh Utara setelah terombang-ambing di lautan dalam waktu yang lama.

Dilansir dari harianaceh.co.id Para pengungsi Rohingya tersebut, saat ini ditampung sementara di bekas gedung Kantor Imigrasi, kawasan Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. Bantuan logistik juga telah diberikan sejumlah pihak kepada para pengungsi itu. Saat ini masih belum mengetahui pasti sampai kapan para pengungsi etnis akan berada di Aceh Utara. Pemkab Aceh Utara juga masih mencari tahu ke mana tujuan para pengungsi Rohingya tersebut. “Terkait berapa lama mereka di sini, belum bisa kita jawab,” ucap Andre selaku Kabag Humas Kabupaten Aceh Utara.

Pemeriksaan kesehatan termasuk tes cepat virus corona juga langsung dilakukan. “Sudah kita rapid test dan 99 orang itu dalam keadaan non reaktif serta keadaannya sehat,” kata Andre saat dihubungi VOA, Jumat (26/6).

Gambar : @Mirroreye

Hal ini terjadi lantaran di tempat asal mereka, Myanmar sudah tidak memungkinkan lagi. Hidup terombang-ambing, dianiaya kabur ke Bangladesh. Dan di Bangladesh, mereka diusir kembali ke Myanmar. Juga dilansir dari kumparan.com, di Myanmar mereka tidak diakui sebagai warga negara walau telah tinggal beberapa generasi di negara itu. Berujung pada diskriminasi, penganiayaan lagi, dan begitu seterusnya, lingkaran setan. Aung San Suu Kyi yang awalnya dipandang sebagai harapan baru setelah memimpin Myanmar juga tidak kunjung membela Rohingya. Nasib warga minoritas Muslim ini tetap seperti yang dilabeli oleh PBB "etnis paling tersiksa di dunia."

Kemudian mereka memutuskan untuk pergi dengan menggunakan jalur laut dengan menggunakan kapal kayu yang rentan akan kerusakan. Namun, pada kenyataanya di lautpun mereka menjadi korban perdagangan manusia atau mati kelaparan. Ditambah lagi kondisi covid-19 yang sedang terjadi membuat negara-negara lebih menutup akses ke dalam negeri demi keamanan kesehatan warga negara. 

Meskipun dalam kondisi seperti pandemi sekarang ini, masyarakat Aceh lebih mengedepankan kepentingan kemanusiaan sehingga mereka turun tangan langsung menarik para pengungsi Rohingya ini ke daratan. Dikutip dari kbr.id, sebelumnya pemerintah setempat mengabaikan para pangungsi Rohingya ini. Kapolres Kota Lhokseumawe, Eko Hartanto mengatakan tim gabungan penanganan pengungsi Rohingya di sana sempat menahan supaya masyarakat tidak menjemput. Akan tetapi masyarakat tidak menggubrisnya. Kapal pengungsi Rohingya itu lantas ditarik  ke pantai. Di hari yang sama Menlu sendiri telah mengizinkan para pengungsi Rohingya ini untuk mendarat.



Dikutip dari republika.co.id Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas pemberian izin pendaratan darurat bagi pengungsi Rohingya di Aceh Utara, setelah beberapa lama mereka berada di atas kapal.

"Penyelamatan jiwa harus selalu menjadi prioritas utama. Kami memuji pihak otoritas di Indonesia yang telah mengizinkan kelompok pria, wanita, dan anak yang rentan ini untuk mendapat keselamatan," kata Kepala Perwakilan UNHCR di Indonesia Ann Maymann dalam sebuah pernyataan, Jumat (26/6).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pada Kamis (25/6), "berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, kami memberikan bantuan darurat bagi mereka." Namun ia tidak menjelaskan rincian mengenai bantuan tersebut. Para penumpang kapal akhirnya dievakuasi ke daratan Pantai Lancuk di Kecamatan Syamtalira Bayu pada hari yang sama dengan keluarnya pernyataan Menlu.
Sebelumnya, Kemlu RI melaporkan jumlah pengungsi sebanyak 94 orang, yakni 49 perempuan, 15 laki-laki, dan 30 anak-anak. Namun menurut data termutakhir setelah pengungsi mendarat, jumlahnya 99 orang, terdiri atas 48 perempuan, 17 laki-laki, serta 34 anak-anak berdasarkan catatan UNHCR.

Dari peristiwa ini dapat kita ambil pelajaran bahwa, sesulit apapun kondisi sata ini tidak boleh mengesampingkan keselamatan kemanusiaan. Bayangkan jika kita yang berada dalam posisi mereka, apakah kita sanggup sesabar mereka yang masih ingin bertahan hidup dan masih ingin berjuang dalam hidup ini ? Masihkah teman-teman tidak bersyukur atas kondisi saat ini yang tidak seperti mereka ?

Sobat Arkanku, Mendengar kabar ini, sudah seharusnya kita ikut merasakan beratnya penderitaan saudara-saudara semuslim etnis Rohingya, bayangkan betapa beratnya mereka bertahan hidup, meski mendapat perlakuan tidak manusiawi di tanah kelahiran sendiri, tapi mereka tetap teguh memegang keislamannya.

Dan juga perihal ukhuwah Islamiyah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya seperti satu bangunan yang tersusun rapi, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.” Dan beliau merekatkan jari-jemarinya.
HR. Al-Bukhari (no. 481, 2446, 6026), Muslim (no. 2585) dan at-Tirmidzi (no. 1928),


"Tapi mereka kan bukan orang Indonesia, masih banyak kok orang Indonesia yang butuh bantuan!"
Memang betul mereka hanyalah orang-orang asing, bukan dari sebangsa tanah air, tapi kita dipersaudarakan atas nama Islam. Sudah seharusnya merasakan apa yang saudara kita rasakan, apalagi ini perihal kemanusiaan bukan hanya soal agama saja. ;Lalu sudahkah kita merenung hari ini ? apa yang sudah kita lakukan untuk mereka ? sudahkah mendoakannya? dan masih adakah ukhuwah islamiyah di hati kita ? 

Coba resapi sama-sama hadist berikut ini :
Dari sahabat Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu.
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah bersabda : “Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam.” HR. Al-Bukhari (no. 6011), Muslim (no. 2586) dan Ahmad (IV/270), dari Sahabat an-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu anhuma, lafazh ini milik Muslim.

wallahu'alam.

Penulis : Eka PW/AKMI
Editor : Resti, Ulfa/AKMI


Sumber : 
https://republika.co.id/berita/qcjbng382/unhcr-apresiasi-indonesia-izinkan-rohingya-mendarat
https://kbr.id/nusantara/06-2020/terdampar_di_aceh__warga_paksa_tarik_kapal_berisi_sekitar_100_pengungsi_rohingya_mendarat/103300.html
https://www.harianaceh.co.id/2020/06/26/berlabuh-ke-darat-99-pengungsi-rohingya-di-aceh-utara-negatif-corona/
https://kumparan.com/kumparannews/mengapa-myanmar-memusuhi-rohingya/full
https://www.youtube.com/watch?v=J1skp9EasyI
https://almanhaj.or.id/1324-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menjaga-ukhuwwah-persaudaraan-sesama-mukminin.html
TEROMBANG-AMBING DI LAUTAN, KINI ROMBONGAN MUSLIM ROHINGYA DISAMBUT HANGAT OLEH ACEH TEROMBANG-AMBING DI LAUTAN, KINI ROMBONGAN MUSLIM ROHINGYA DISAMBUT HANGAT OLEH ACEH Reviewed by AKMI UNTIRTA on Juni 28, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Photo on Flickr

Diberdayakan oleh Blogger.