Mengecam Rencana Aneksasi Wilayah Tepi Barat Palestina
Di tengah
polemik di seluruh dunia akibat adanya virus corona, baru-baru ini ada berita
dari saudara-saudari kita dari Negeri Palestina. Saat ini Israel sedang bersiap
untuk rencana aneksasi atau pengambilan dengan paksa tanah(wilayah) orang
(negara) lain untuk disatukan dengan tanah (negara) sendiri di wilayah tepi
barat yang dapat memicu kekerasan Palestina.
Dikutip dari
CNN Indonesia bahwasanya Aneksasi tepi barat merupakan gagasan Perdana Menteri
Israel, Benyamin Netanyahu dalam kampanye ketiga sebelum dilantik dan akan dia
wujudkan pada 1 juli mendatang. Ide tersebut memicu perdebatan di kalangan
penduduk Israel. Bagi penganut paham konservatif, aksi ini tidak perlu terjadi
karena mereka menganggap Tepi Barat beserta isinya milik bangsa Yahudi. Sedangkan
bagi penganut paham progresif , liberal, dan sayap kiri menganggap hal ini
dapat melanggar hukum Internasional.
Sejalan dengan
tanggapan Rusia terhadap hal ini, mereka memperingatkan Israel agar tidak
menerapkan rencana sepihak yang dapat bertentangan dengan hukum internasional
untuk penyelesaian di Timur Tengah. Aneksasi itu akan membuat mustahil
kelanjutan teritorial Tepi Barat Sungai Yordania, yang merupakan kondisi penting bagi kelangsungan hidup
negara Palestina di masa depan berdasarkan perbatasan 1967. Pernyataan Kemenlu
Rusia yang diterbitkan di situs resminya. Dikutip dari Republika.co.id, 22 may
2020.
"Para
petinggi badan keamanan menganggap aneksasi adalah petaka. Satu hal yang pasti bahwa
langkah yang akan berdampak secara nasional dan internasional ini diambil bukan
karena kepentingan negara, tetapi lebih kepada kepentingan politik penguasa
saat ini," kata Sher yang kini menjadi peneliti senior Institut Kajian
Keamanan Nasional (INSS) dan Institut Baker di Houston, Texas, Amerika Serikat.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, 12 juni 2020.
Menanggapi hal
ini, Kemenlu Indonesia, Ibu Retno Marsudi pun memberikan tanggapan dan
kecamannya terhadap hal ini.
Dikutip dari
Detik,com bahwa "Indonesia mendesak masyarakat internasional untuk menolak
rencana tersebut dan ini sudah beberapa kali ditekankan oleh Ibu Menteri Luar
Negeri. Ibu Menteri Luar Negeri telah mengirimkan surat ke 30 negara sahabat
untuk menarik perhatian negara sahabat tersebut, untuk juga mengambil sikap dan
merespon menolak rencana aneksasi tersebut," tutur Menlu Ibu Retno
Marsudi.
"Di
antaranya disampaikan surat kepada beberapa menteri luar negeri dan ibu juga
sudah berbicara telepon dengan beberapa anggota OIC (Organisation of Islamic
Cooperation)," sambungnya.
Dikutip dari
mediaindonesia.com bahwa Menlu Retnopun mengajak negara anggota organisasi bersatu dan
memobilisasi kekuatan untuk menolak aneksasi wilayah tersebut melalui tiga cara
:
Pertama, apabila
Israel melanjut kan aneksasi secara formal, negara anggota OKI yang memiliki
hubung an diplomatik dengan Israel diminta me laku kan langkah diplomatik
sesuai dengan berbagai resolusi OKI.
Kedua,
negara-negara OKI secara kolektif menggalang dukungan internasional untuk
menolak aneksasi Israel di berbagai forum internasional seperti Majelis Umum
PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Dewan HAM.
Ketiga,
mendorong pelanjutan negosiasi yang kredibel dan sesuai dengan parameter yang
disepakati secara internasional, untuk mencapai solusi dua negara dengan Israel
dan Palestina hidup berdampingan secara damai.
Sobat Arkanku
sekalian, dengan adanya berita seperti ini haruslah membuat kita membuka mata.
Bahwasanya dunia ini memang sedang tidak baik-baik saja. Kita memang tengah
berada di akhir zaman. Sudah saatnya mempersiapkan bekal yang banyak untuk
akhirat nanti apalagi dengan kondisi Indonesia yang tidak sepanas Palestina
disana. Kita harus bisa lebih bersyukur atas apa yang kita bisa dapat dan kita
harus bisa bermanfaat untuk orang lain sekecil apapun itu.
Saudara-saudari
Palestina kita disana tengah kesusahan, berpayah-payah mengejar kemerdekaan.
Kita disini yang kondisinya relatif lebih baik haruslah membantu mereka.
Sekecil apapun itu seminimal-nya mendoakan mereka insyaalah akan dibalas oleh Allah
SWT seperti dalam firmannya QS. Az-Zalzalah : 7-8, yang artinya.
“ Barangsiapa
yang berbuat kebaikan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. Dan barangsiapa yang berbuat kejahatan (sebesar biji dzarrah),
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”.
Penulis : Eka PW/AKMI
Editor : Rafif/AKMI
Penulis : Eka PW/AKMI
Editor : Rafif/AKMI
Sumber:
https://mediaindonesia.com/read/detail/320024-ri-kecam-rencana-aneksasi-tepi-barat
https://www.harianaceh.co.id/2020/06/02/israel-siapkan-konsekuensi-aneksasi-tepi-barat/
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200612071512-120-512483/tepi-barat-aneksasi-dan-nafsu-politik-netanyahu?
https://republika.co.id/berita/qaq0cl459/rusia-aneksasi-tepi-barat-dapat-kacaukan-timur-tengah
https://news.detik.com/berita/d-5048324/kecam-rencana-aneksasi-tepi-barat-oleh-israel-menlu-retno-surati-30-negara
Mengecam Rencana Aneksasi Wilayah Tepi Barat Palestina
Reviewed by AKMI Untirta
on
Juni 16, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: