Jika ini menjadi Ramadhan terakhirku

Jika ini menjadi Ramadhan terakhirku

Pemateri     : Ust. M faiz Arachman S.Pd.I ( penyuluh agama KEMENAG kota serang, Relawan inspirasi Rumah zakat).
Waktu          : Senin, 8 Mei 2020
Notulensi    : Polelah


Dalam kajian sore hari ini, pemateri menyajikan sebuah materi yang sangat luar biasa yaitu dengan tema, jika ini menjadi ramadhan terakhirku. Dan hal  ini mendorong pada kita untuk senantiasa mengingat kematian,  tema ini mengajak kepada kita semua untuk selalu waspada terhadap kematian yang sampai saat ini, hari ini, dan detik ini menjadi sebuah misteri bagi seluruh umat manusia. Dan kematian selalu mengintai perjalanan hidup manusia. Rosulullah SAW telah bersabda “ banyak- banyaklah kamu sekalian mengingat kematian sebab yang demikian itu mampu memebersihkan dosa dan mendorong zuhud akan dunia.” Kemudian dalam hadis lain disebutkan :” banyak-banayakalah (kalian) mengingat sesuatuyang dapat melenyapkan kenikmatan (mati).” Pada suatu kesempatan rosulullah pernah ditanya oleh seorang lelaki anshor,” siapakah orang yang cerdas dan mulia diantara sekian orang ya Rosulullah?”. Rosulullah SAW pun menjawab:” mereka yang selalu mengingat mati dan bersungguh- sungguh dalam menghadapinya. Merekalah orang-orang cerdas, mereka bisa pergi memebawa dunai dan kemuliaan akhirat( sekaligus)’’.  Mungkin hal ini bisa dijadikan sebagai suatu nasihat ataupun pelajaran bagi kita semua.

Kemudian berbicra kematian, yang mana kematian ini merupakan sesuatu hal yang pasti dan akan terjadi pada tiap-tiap mahluk yang bernyawa. Namun tidak jarang kita lihat masih banyak yang lalai akan itu semua. Tidak bersungguh-sungguh mengerjakan amal shaleh sebagi bekal diakhirat kelak. Allah SWT berfirman “ Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan tuhanya, maka hendaklah dia mengerjakan amal shalih dan janganlah dia memepersekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepada tuhannya.” ( QS. AL-Kahfi:110). Imam al Ghazali dalam kitab ihya Ulumuddin berpesan ,” mengingat kematian akan melenyapkan kesombongan,menimbulkan sikap tawadhu dan zuhud,serta dapat meningkatkan semangat untuk banyak beramal shalih dan tidak mudah terperdaya oleh kesenagna yang hanya sesaat.”

Jika kita kaitkan dengan materi kajian hari ini banyak sekali pesan-pesan yang disampaikan oleh Allah, rosul, imam dan lain sebagainya bagi kita semua umat manusia yang beriman dan bertakwa. Kemudian mengingat apabila ramadhan tahun ini adalah Ramadan terakhirku, maka  pasti akan beragam jawaban perasaan yang akan diutarakan pada tiap- tiap individu. Maka untuk itu kita perlu merengungi sejenak yang mana sebentar lagi kita akan berpisah dengan ramadhan dan akan menantinya kembali dengan cukup waktu yang cukup lama.

 Andai kita tahu ini ramdhan terakhirku, pasti dalam setiap harinya hanya ingin berdzikir mengingatmu, melafadzkan bit bait pujian dana rasa syukur.
 Andai kita tahu, ini ramadhan terakhirku. Kita semua hanya akan menyibukan diri berdoa, mengadu, merintah memohon ampunanmu.
Andai kita tahu ini ramadhan terakhirku,  pasti kita akan sibuk membaca surat cinta kasihmu, takan kenal lelah dan kantuk.
Andai kita tahu, ini adalah ramhan terakhirku, kita semua akan menghidupkan qiyamulaial dan andai kita tahu tidak akan pernah setiap harinya waktu ini disia-siakan.

Renungan ini perlu kita maknai dan resapi dalam diri kita karna sendainya kita tahu ini kesempatan terakhir ramdan kita semua, tentu tekad kita hanyalaj “ sungguh shalataku, ibadahku, matiku hanyalah untuk Allah, tuhan seluruh alam (QS. Al-An’am: 162). Tidak ada seorangpun yang tahu tentang kematianya, tapi ketahuilah ada 1,6 juta lebih kematian di Negara Indonesia pada tahun 2019, ini artinya hampir 4.500an  jiwa manusia dipanggil setiap hari oleh tuhanya. Karna waktu, detik, menit, jam hari kita sudah ada dalam catatannya. Untuk itu untuk kita semua “ hiduplah pada hari ini, karena sesungguhnya hari esok kita masih misteri, belum pasti”. Untuk itu agar kita semua tetap semangat mengejar cintanya Allah dan semoaga Allah pertemukan kembali kita semua di Ramhan tahun depan, yang smasih sangat jauh. Berikut beberapa kiat agar kita semangat terus dalam beramal.
  1. Focus amalan utama. Ada tiga amalan utama di bulan ramadhan selain berpuasa yang harus kita hidupkan,yaitu : shalat, sedekah, dan tilawah. 3 amalan inilah yang diperbanyak rosulullah, sahabat, keluarga, para ulama hingga sampai saat ini.
  2. Kurangi porsi makan (melatih lapar) puasa ini sesungguhnya untuk mengurangi mkan bukan untuk mengganti wktu makan. Diriwaytakan oleh Abu Said AlHudri bahwa dalam keseharaian nabi saw apabila makan siang tidak makn malam. Dan apabila makan malam beliau tidaka makan siang. Allah swt berfirman “ makan dan minumlah tetapi jangan berlebihan . sungguh Allah membenci orang yang berlebihan.”( QS. Al-A’ raf:31).
  3. Berdoa. Memohon pertolongan kepada Allah Swt, mohon agar diberikan kemudahan dalam menjalanakan ibadah. 

Selanjutnya , apabila Allah Swt masih memberikan kesempatan hidup di dunia ini untuk beberapa bulan kedepan  maka berikut ada beberapa kiat agar amal-amalan kita dibulan ramdan dapat terjaga kepada bulan-bulan berikutnya.
  1. Langgengkan yang sedikit, “ Amal (kebaikan) yang disukai Allah ialah yang langgeng meskipun sedikit.” (HR. al- Bukhori). Intinya fokuslah pada kualitasnya terlebih dahulu sebelum kuantitasnya.
  2. Kenali keutamaanya.  Kita harus memahami, merenungi dalil-dalil pentingnya menjaga amalan shalih.
  3. Banyak mengingat mati. Ada kisah abu ishaq meninggal, ditemukan dibawah bantalnya secarik kertas bertuliskan “ PERBAIKI AMALANMU, SUNGGUH TELAH DEKAT AJALMU”. Amal shalih baik mahdoh (ritual) maupun ghairo mahdoh (sosial), perlu dijaga dengan terus menerus melakukanya, konsisten,tanpa pernah bosan apalagi sampi berhenti.

Demikian beberapa ringkasan mengenai materi kajian kali ini, dapat disimpulakan bahwa hidup ini misteri, namun Allah dengan begitu banyak kasih dan rahmatnya memeberikan peluang-peluang kesempatan untuk kita agar terus memeperbaiki diri, menjaga kualitas serta kuantitas kita dalam berbidah. Karena kematian adalah sesuatu yang pasti tidak aka nada yang bisa atau mampu menghidarakan diri dari kematian.. untuk itu tetap istiqomah dan semangat 

Jika ini menjadi Ramadhan terakhirku Jika ini menjadi Ramadhan terakhirku Reviewed by AKMI Untirta on Mei 20, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Photo on Flickr

Diberdayakan oleh Blogger.