Tema: Mempersiapkan diri menyambut Ramadhan
Katanya, “Rindu”
Oleh: Ranainun.
Ramadhan adalah tanda cinta Allah pada seluruh alam
semesta. Pada Ramadhanlah dititipkannya surat cinta paling agung dari Sang
Mahasegala. Ramadhan selalu menjanjikan keteduhan. Mengajarkan keberserahan.
Ketidakberdayaan. Kepapaan. Lalu kabarnya, kini pada Ramadhan kita tinggal
menghitung hari. Tinggal beberapa waktu lagi ramadhan tiba di depan mata
Akankah,
kita masih tetap bisa menyambutnya dengan baik? Akankah kita masih tetap bisa
bersua dengannya? Menuangkan segala cinta pada bulan yang suci padaNya?
Akankah,
nafas masih panjang saat ramadhan datang? Akankah senyuman manis tak ubah
menjadi getir saat bulan suci sang muazin berkumandang takbir?
Duhai,
jika menyambut seseorang saja kita menampilkan segala serba indah nan
baik, maka kenapa dengan menyambut Ramadhan kita masih saja berleha?
Jika menantikan seseorang yang kita cintai
adalah hal yang paling membahagiakan, merindukannya seperti candu. Bertemu
dengannya adalah obat paling jitu. Bersama dengannya adalah pegangan hidup yang
tak boleh redup. Ya, lalu? Bagiaman dengan Ramadhan yang sebentar lagi
bertandang? Katanya, Rindu?
Bersiaplah!
Rapikan segala yang berantakan. Kuatkan sesuatu yang selama ini mulai layu.
Kencangkan semua yang mulai melonggar. Ramadhan adalah tanda cinta, maka
terimalah ia dengan penuh bahagia. Sambutlah ia dengan segala cinta pula.
Lalu,
suguhan apa yang paling mesti tak boleh tertinggal?
Cukup
dua saja. Pertama, yakinkan diri bahwa stok iman kini telah banyak. Kedua,
pastikan bahwa imun telah menguat.
Iman
ibarat sebatang pohon yang tertancap. Kadang ia meliuk lemah tertiup angin ke
arah barat. Kadang ia kokoh tertanam tanpa hempasan. Maka pastikan, perbanyak
pupuk mulai sekarang. Agar iman tumbuh subur di hati yang lapang.
Bertasbihlah.
Bersujud. Perbanyak lisan mengucap kalamNya. Mengaji satu dua ayat-ayat cinta.
Sebab kata orang tua dahulu, itu adalah pupuk paling ampuh tuk suburkan hati
yang menjadi ladang iman yang tertanam disana.
Maka,
sanggupkah kau bersujud jika dengkulmu lemah sayu? Tentu, kau akan meringkih!
Hiduplah dengan sehat. Makanlah sesuatu yang bermanfaat. Minum yang cukup.
Tidurah seperti halnya bagaimana Rasul tidur. Sebab Sang Baginda, telah
megajarkan banyak hal tuk umatnya yang beliau cinta.
Imun dan
iman adalah dua hal yang harus disiapkan. Yang tidak boleh tertinggal saat
ramadhan tiba bertandang. Sebab sebagaimana menyambut sesautu yang dicinta akan
tiba, persiapkanlah semua. Katanya, Rindu?
Katanya, “Rindu”
Reviewed by AKMI Untirta
on
April 25, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: