Penyebab Datangnya Bencana dalam Al-Qur'an


Hari pertama tahun 2020 menjadi awal musibah besar bagi warga Jabodetabek dan Lebak, Banten. Hujan yang mengguyur sejak 31 Desember 2019, menyebabkan bencana banjir bandang di wilayah tersebut.

Data terakhir pada hari Sabtu tanggal 4 Januari 2020 Pukul 18.00 WIB dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa terdapat 60 korban meninggal dunia dan 2 orang hilang akibat banjir di Jabodetabek dan Lebak. Korban bertambah dari kabupaten Lebak, Banten.

Kematian tersebut disebabkan oleh terseret arus banjir, tertimbun tanah longsor, tersengat arus listrik, dan hipotermia. Masih ada korban yang tidak diketahui sebab kematiannya.

Lalu sebenarnya apa sih yang menyebabkan banyaknya bencana yang terjadi di beberapa daerah? Bahkan terjadinya pun di waktu yang bersamaan, kenapa hal tersebut dapat terjadi? Al-Qur'an telah banyak menyampaikan tentang penyebab bencana. Seperti yang disampaikan oleh Alm. Ustadz Arifin Ilham dalam ceramahnya.

7 Sebab Mengapa Musibah Datang Bertubi-tubi

1. Karena banyaknya maksiat

قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ

َMereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Yasin : 19)

Kemalangan-kemalangan terjadi, musibah-musibah terjadi, malapetaka terjadi, karena dosa keterlaluan kalian kepada Allah.

2. Karena banyaknya orang yang berbuat Zholim

وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرٰى حَتّٰى يَبْعَثَ فِيْٓ اُمِّهَا رَسُوْلًا يَّتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِنَاۚ وَمَا كُنَّا مُهْلِكِى الْقُرٰىٓ اِلَّا وَاَهْلُهَا ظٰلِمُوْنَ

Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang rasul di ibukotanya yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknya melakukan kezaliman. (QS. Al-Qasas : 59)

Yakni anak durhaka pada orang tua, istri yang berani kepada suaminya, perampok, pembunuhan dimana-mana. Ini mengundang bala bencana.

3. Karena kelakuan tangan-tangan manusia

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum : 41)

4. Karena para tokoh melakukan kemaksiatan dan kezholiman

وَاِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu). (QS. Al-Isra' : 16)

Yakni seperti kaum Ad, kaum Samud, kaum Luth, dan kaum Nuh. Lalu siapa tokoh-tokoh yang dimaksud? Para pemimpin kita. Yang sumpah Al-Qur'an dikepalanya. Demi Allah! Tidak korupsi, lalu korupsi! Siapa lagi? Hartawan, orang-orang kaya, yang dengan harta berfoya-foya, sombong, maksiat dengan kekayaannya di tengah banyak orang yang menderita. Siapa lagi? Ulama! Yang menjual ayat-ayat Allah dengan murah.

5. Karena orang-orang sholeh, orang-orang baik diam melihat kemaksiatan dan kemungkaran

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya. (QS. Al-Anfal : 25)

Takutlah kalian dengan musibah yang tidak hanya menimpa orang yang berbuat maksiat, orang yang berbuat Zholim. Tapi juga kalian orang-orang sholeh. Maka masa bodoh dengan kemaksiatan bukanlah sikap seorang muslim. Amal ma'ruf nahi munkar adalah amal cerdas.

6. Karena rahmat Allah, karena peringatan yang Allah hadirkan, agar hadir mahkamah kesadaran kita.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. Al-Baqarah : 155)

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). (QS. Al-Baqarah : 156)

اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah : 157)

7. Bagaimana yang maksiat yang selamat? Tenang-tenang saja. Yang berbuat zholim malah sukses. Dimana keadilannya?

Allah Maha Adil.

مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيْهِمْ اَعْمَالَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لَا يُبْخَسُوْنَ

Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. (QS. Hud : 15)

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَيْسَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا النَّارُ ۖوَحَبِطَ مَا صَنَعُوْا فِيْهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Hud : 16)

Lalu apa sikap kita sekarang? 

Orang beriman menjadikan peristiwa apapun seperti jalan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah.

Penyataan di atas merupakan isi ceramah dari Alm. Ustadz Arifin Ilham. Sudah saatnya kita makin sadar atas apa yang selalu terjadi. Hidup lebih, hidup cukup, maupun hidup kurang merupakan ujian yang Allah berikan dan kita harus selalu bersyukur apapun yang kita terima. Lalu tanya pada diri kita sendiri? Apa yang telah diri ini lakukan sehingga bisa mengundang murka Allah? Dan bagaimana kehidupan bermasyaralat di sekitar kita, apakah sudah melakukan amal ma'ruf nahi munkar yang telah Allah perintahkan atau belum? Jadikan diri ini dan sekitarnya mendekatkan diri kepada Allah. Karena manfaat besar bukan hanya kita dapatkan di dunia, tetapj di Akhirat pun jauh lebih besar kita dapatkan. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. Wallahu a'lam.

Penulis : Abdur Rasyid
Penyebab Datangnya Bencana dalam Al-Qur'an Penyebab Datangnya Bencana dalam Al-Qur'an Reviewed by AKMI UNTIRTA on Januari 09, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Photo on Flickr

Diberdayakan oleh Blogger.